Lihat realita berikut :
1. Yusuf Kalla
Awalnya kan partai Golkar dan 3 Partai lainnya yaitu HANURA, PDIP, dan GERINDRA ingin membuat koalisi besar yang sepertinya ingin menyaingi figur SBY, yang memang sekarang lagi di atas angin, tapi coba lihat koalisi ini tidak berjalan langgeng karena apa coba, masing-masing dari mereka pemimpin-pemimpin 4 parpol ini ingin jadi no 1, alis presiden, ya mana bisa, nah dimana letak keras kepalanya JK??? ya dia tetap mencalonkan diri menjadi CAPRES 2009 dengan membuat koalisi baru, untungnya HANURA mau mengalah jadi CAWAPRES (WIRANTO).

2. Mba Mega eh salah Ibu Mega, lihat saja ngotot-ngototan ingin jadi CAPRES ama GERINDRA, GERINDRA juga tidak mau kalah, kalau Prabowo tidak jadi CAPRES mendingan kami tidak membangun koalisi dengan siapapun (partai manapun). keras kepalanya Ibu kita ini dimana letaknya?? bo ya harusnya dengan berbagai masukan dari partai dan sebagian masyarakat harusnya Ibu kita ini maulah megalah sama anak muda, biarkan dulu yang muda maju untuk jadi pemimpin bangsa ini, tapi kenyataannya mana, dia tetap ngotot ingin jadi yang pertama.

3. Nah Bapak yang ini kelihatan banget keras kepalanya namanya SBY (Soesilo Bambang Yudoyono), mentang-mentang dah jadi pemenang di Pemilu Legislatif, semuanya mau diputuskan sendiri, mungkin benar Bapak kita ini sudah mempertimbangkan dengan matang siapa yang mau jadi CAWAPRES dia, tapi kan masih ada orang-orang di sekitar dia yang harusnya dia dengarkan juga, itu kan konsekwensi kerja sama, ya harusnya keputusan juga harusnya diambil bersama, bukan main ambil keputusan sendiri walaupun keputusan itu dirasa yang paling benar, tetap aja harusnya diajak musyawarah orang-orang yang mendukung kita dulu, ini gak. selalu bikin konflik dulu, ujung-ujungnya baru klarifikasi, begini lho kenapa saya pilih om boediono ini jadi CAWAPRES saya, begini dan begitu, itu kan udah basi, udah keburu ada konflik, sikap dan kata-kata kasar sudah terlanjur keluar dan dipertontonkan ke masyarakat yang dianggap seolah-olah orang bodoh gak mengerti demokrasi, ya begitulah Bapak kita ini.

catatan :
Saya kok jadi khawatir ya gimana nanti mereka memimpin, sesama mereka aja tidak saling menghargai, pendapat orang tidak didengerin gimana mau dengar pendapat rakyat yang notabene dianggap orang bodoh ga ngerti apa-apa.
yah mudah-mudahan saja orang-orang ini bisa damai, bersatu walaupun nanti kalah dalam pemilihan presiden dan wakil, yah inilah konsekwensi sebuah pertarungan (kompetisi) ada yang kalah dan menang, kalau kalah ya silahkanlah terima kekalahan dengan lapang dada dan dukung pemenang sebisa anda, jika tidak bisa setidak-tidaknya jangan jadi penghalang karena sikap benci, dengki dan iri hati.

segitu aja ya bahasan politiknya, ingat ini cuma pendapat saya, apapun pendapat anda itu hak masing-masing, silahkan berpendapat jika bisa tuangkan dalam tulisan, moga-moga saja tulisan anda dibaca sapa tau ada yang mengena dihati dan bisa membuat suatu perubahan iya ga????

ok akhir kata silahkan pilih pemimpin yang menurut anda lebih layak dan lebih mantap di hati anda. bravo....