15.4" Sony Vaio NS

2Ghz Intel Core Duo 2 Processor with 3GB RAM.
untuk mendapatkan ini anda harus mengumpulkan sebanyak 190 credit






15.4" MacBook Pro

2.4Ghz Intel Core Duo 2 Processor with 2GB RAM.

nah untuk yang ini anda harus mengumpulkan 290 credit



bagaimana anda tertarik??? daftar di sini
atau anda bisa klik banner ini daftar deh



sebenarnya saya juga masih baru gabung, mudah2an ini bukan scam atau spam, kan ga ada juga salahnya mencoba toh, mumpung gratis hahaha dasar muka gratisan ya, ga pa2 daripada ga mencoba, gimana bisa tau benar pa gak kl hanya diam tanpa mencoba iya ga coy??? ya udah buruan deh daftar di sini sambil berharap dapat point dan dapat laptop gratis deh. mudah2an

Microsoft Word itu, aplikasi untuk membuat dokumen atau surat. Jadi nggak matching banget kalau aplikasi itu dipakai untuk publikasi. Coba mulai sekarang serahkan ke aplikasi spesialisnya: Microsoft Publisher.

Untuk yang sudah kadung lengket sama Microsoft Word, nggak gampang memang untuk beralih ke aplikasi ini. Soalnya, sebagian besar orang pasti malas kalau harus merancang ulang publikasi yang telah jadi ke dalam format Microsoft Publisher. Tapi tunggu dulu! Nggak perlu serepot itu kok. Ada satu fitur di Publisher yang bisa dipakai untuk menyulap file publikasi dalam format Word ke format Publisher.

Caranya:
1. Jalankan program Microsoft Publisher.
2. Setelah itu, klik menu [File] > [Import Word Document…].
3. Pada jendela Import Word Document, pilihlah nama file Word Anda yang ingin dikonversi ke format Publisher, lalu klik [OK].
4. Tak berapa lama kemudian, proses konversi akan dilakukan dan Anda bisa langsung melihat hasilnya pada jendela utama Microsoft Publisher.

Sumber: PCplus

Tidak dirinci bagaimana ATM-ATM itu terinfeksi, tetapi kelihatannya malware itu disandi (encode) pada sebuah kartu yang dapat disisipkan dalam sebuah ATM card reader yang me-mount serangan buffer overflow. Mesin ini terpapar dengan mengganti file isadmin.exe yang menginfeksi sistem.

Program isadmin.exe yang jahat kemudian memanfaatkan Windows API untuk memasang kode serangan. Caranya, dengan mengganti sistem file yang bernama lsass.exe dalam direktori C:-WINDOWS.

Begitu program jahat lsass.exe diaktifkan, program akan mengumpulkan nomor-nomor rekening dan PIN. Program lalu menunggu kendali manusia untuk menyisipkan kartu yang sudah dimanipulasi untuk mengambil alih ATM.

Setelah ATM ditempatkan di bawah kendali manusia penyerang, mereka dapat melakukan berbagai fungsi. Ini termasuk memanen data hasil curian atau bahkan mengeluarkan kotak uang.

Laporan Trustwave ditutup dengan kesimpulan, "Sangat merekomendasikan SEMUA lembaga finansial yang memiliki ATM untuk melakukan analisis lingkungannya guna mengenali apakah ada malware ini atau malware yang serupa.” Tentu saja, terserah pada lembaga finansial apa yang akan mereka lakukan setelahnya.

WIEK
sumber : www.kompas.com